A. Tahap Persiapan :
Adapun langkah awal yang harus dipersiapkan untuk menanam tanaman karet
yaitu perhatikan syarat tumbuh tanaman karet, tanaman karet harus
ditanam pada Suhu udara antara 240C – 280 C, dengan Curah hujan
1.500-2.000 mm/tahun, Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari, memiliki
Kelembaban tinggi, Kondisi tanah juga harus subur, artinya dapat
meneruskan air dan tidak berpadas, tanahnya memiliki pH 5-6 ( ini sudah
batas toleransi 3-8) serta Ketinggian lahan tanam yang mencapai 200 m
dpl
B. Tahap penyeleksian bibit :
Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dilakukan seleksi bibit untuk
memperoleh bahan tanam yang memiliki sifat-sifat baik antar lain:
berproduksi tinggi, responsif terhadap stimulasi hasil, resistensi
terhadap serangan hama dan penyakit daun dan kulit, serta pemulihan
luka kulit yang baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi bibit siap
tanam adalah antara lain :
- Bibit karet di polybag yang sudah berpayung dua.
- Mata okulasi yang benar-benar baik dan mulai bertunas
- Akar tunggang tumbuh baik dan mempunyai akar lateral
- Bebas dari penyakit jamur akar (Jamur Akar Putih).
C. Tahap Penanaman :
Waktu penanaman karet di lapangan sebaiknya dilaksanakan pada musim
penghujan yakni antara bulan September sampai Desember dimana curah
hujan sudah cukup banyak, dan hari hujan telah lebih dari 100 hari.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan sbb:
• Gali lubang sedalam 60 cm, dengan ukulan lubang 60 cm x 60 cm bagian atas dan 40 cm x 40 cm bagian bawah.
• Jarak tanam untuk tanah ringan 45 x 45 x 30 cm, untuk tanah berat 60 x 60 x 40 Cm.
• Pisahkan bagian kedua tanah, letakkan tanah bagian atas disebelah kiri
dan tanah bagian bawah disebelah kanan. Campur tanah yang bagian kanan
dengan pupuk RP ( Rock Phospate ) sebanyak 100 gr per lubang, disamping
pemupukan dengan urea 50 gram dan SP - 36 sebesar 100 gram sebagai pupuk
dasar.
• Diamkan lubang yang sudah digali tadi selama 1 bulan agar lubang
tersebut terangin-angin dan terkena sinar matahari. Hal ini dilakukan
agar gas beracun yang mungkin ada disela-sela tanah terbawa angin
sehingga dapat diganti dengan oksigen dari udara.
• Setelah sebulan di diamkan, kemudian tanam bibit karet
yang telah diseleksi tadi. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang
telah di sediakan, kemudian timbun dengan tanah, timbun tanah bagian
kiri terlebih dahulu kemudian menyusul tanah bagian kanan yang telah di
campur dengan pupuk tadi.
• Tancapkan ajir sejajar dengan permukaan tanah, kemudian padatkan tanah
di sekeliling bibit hingga bibit tidak mudah goyang, untuk stump mata
tidur hadapkan sesuai dengan arah angin.
• Dua minggu setelah penanaman, tanah disekeliling tanaman biasanya
mencekung hal ini perlu dilakukan penambahan tanah agar rata dengan
permukaan tanah disekelilingnya .
D. Tahap Pemeliharaan :
Tahap ini di bagi menjadi 3 yaitu penyulaman, pemotongan tunas palsu, dan merangsang percabangan.
Penyulaman :
Bibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap dua minggu sekali selama
tiga bulan pertama setelah penanaman. Pemeriksaan ini penting khususnya
bila bahan tanam yang digunakan adalah stum matta tidur. Bibit yang mati
harus segera diganti atau disulam dengan bibit yang baru agar populasi
tanaman dapat dipertahankan dan seragam. Penyulaman sebaiknya dilakukan
dengan bahan tanam yang mempunya umur relatif sama atau lebih tua dari
tanaman yang disulam. Untuk memperoleh bahan tanam yang seumur, haruslah
disediakan bibit terlebih dahulu bahan tanam dalam bentuk polibag dan
disulam pada tahun yang sama. Jika penyulaman masih harus dilakukan pada
tahun ke-dua atau tahun ke-tiga penyulaman harus dilakukan dengan bahan
tanam berupa stum mata tinggi.
Pemotongan Tunas Palsu:
Tunas palsu pada tanaman karet adalah tunas yang tumbuh bukan dari mata
okulasi. Tunas ini banyak dijumpai pada bibit stum mata tidur, sedangkan
pada bibit stum mini atau bibit polibag, tunas palsu relatif jarang
ditemui. Tunas palsu dapat menghambat tumbuhnya mata okulasi bahkan
dapat menyebabkan mata okulasi tidak tumbuh, karena pasokan fotosintat
yang dihasilkan diserap seluruhnya untuk pertumbuhan tunas palsu. Oleh
karena itu, tunas palsu harus dibuang agar pertumbuhan dan populasi
tanaman tetap optimal. Pembuangan tunas sebaiknya dilakukan ketika tunas
tersebut belum mengayu atau dilakukan pada awal-awal pertumbuhan bibit.
Merangsang percabangan :
Pertumbuhan tanaman karet pada fase belum menghasilkan umumnya mengikuti
sebuah siklus, artinya pada suatu saat tanaman karet akan tumbuh tinggi
tanpa membentuk payung daun dan pada suatu saat pertumbuhan tinggi
tanaman akan terhenti dan membentuk payung daun. Selama payung daun yang
terbentuk belum benar-benar tua, tinggi tanaman tidak bertambah, dan
apabila daun-daun pada payung daun tersebut sudah benar-benar tua
tanaman akan tumbuh tinggi tanpa membentuk payung daun, begitu
seterusnya. Pertumbuhan tanaman yang demikian apabila dibiarkan dapat
menyebabkan batang tanaman mudah patah karena tiupan angin. Oleh karena
itu, pertumbuhan tinggi batang haruslah dibatasi dengan cara merangsang
percabangan tanaman pada ketinggian > 3 meter dari permukaan tanah.
Dengan terbentuknya percabangan, tanaman akan lebih kuat menahan terpaan
angin.
Perangsangan percabangan bisa dilakukan dengan berbagai cara yang
diantaranya adalah penyanggulan, pemangkasan daun, dan pemenggalan
batang.
E. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada awal bibit ditanam selama + 1 minggu,
pemulshingan dilakukan juga pada bibit yang baru ditanam, karena bibit
yang baru ditanam sangat rentan terhadap sinar matahari yang terlalu
terik. Penyiraman sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari
F. Pemupukan
Umumnya dosis pemberian pupuk tanaman karet dilakukan 2 kali dalam
setahun. Pada tanaman karet berumur 6 – 15 tahun dosis pemupukannya
adalah 350 gr Urea, 260 gr SP, dan 300 gr KCL per hektar per tahun.
Sedangkan untuk tanaman karet berusia 16-20 tahun dosis pemupukannya
adalah 300 gr Urea, 190 gr SP, dan 250 gr KCL per hektar per tahun
Bagi tanaman karet yang telah tua diatas 25 th hingga 2 tahun sebelum
peremajaan dosis pemupukannya adalah 200 gr Urea, 0 gr SP, dan 150 gr
KCL per hektar per tahun. Adapun langkah dalam pemupukan adalah sbb :
• Buatlah parit atau laur memanjang yang berada di tengah-tengah barisan tanaman karet.
• Bersihkan gulma atau tanaman pengganggu yang berada disekitar parit atau alur yang telah dibuat.
• Taburkan pupuk ke dalam parit, sesuai dosis yang telah ditentukan. Stu
syarat lagi yang harus dipenuhi bahwa pupuk SP tidak boleh di campur
pada tempat yang sama pada pupuk urea.
• Letakkan pupuk secara melingkar di sekitar batang, dengan jarak kurang lebih 1 – 1,25 meter dari batang pokok tanaman karet.
• Timbun kembali parit yang telah di beri pupuk tadi dengan tanah disekitarnya.
• Usahakan pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu saat awal musim hujan dan akhir musim hujan.
update terus
BalasHapus